CONTOH JURNAL TOPIK 1 PILOTING PPG GURU TERTENTU TAHAP 1 2 3
susirahayu99.blogspot.com|| Contoh Jurnal Topik 1 Piloting PPG Guru Tertentu Tahap 1 2 3 ~ Sebagai tugas akhir pada kegiatan piloting PPG Guru Tertentu tahap 1 2 3peserta diharuskan membuat jurnal dan untuk diupload pada aplikasi PMM.
Berikut ini adalah Contoh Jurnal Piloting PPG Guru Tertentu Tahap 1 2 3. Untuk file microsoft word dapat anda unduh pada bagian bawah artikel ini.
Contoh Jurnal Topik 1
JURNAL
PEMBELAJARANKU – PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN
AKSI
NYATA : MERANCANG PEMBELAJARAN
PRINSIP UNDERSTANDING by DESIGN (UbD)
Oleh
,
S.Pd
MAHASISWA
PPG GURU TERTENTU 2024
UNIVERSITAS
NEGERI …………….
TOPIK 1
Prinsip Pengajaran dan Asesmen Umum
Mulai dari Diri : Merancang Pembelajaran yang
Efektif |
Merancang Pembelajaran
Berbasis Pendekatan Understanding by Design Sebagai seorang guru, Bapak/Ibu
tentu melakukan pembelajaran di kelas tidak secara spontan. Aktivitas
pembelajaran yang selama ini Bapak/Ibu lakukan tentu melalui proses
perencanaan. Bagaimana Bapak/Ibu melakukan pembelajaran? Refleksikan rutinitas
Bapak/Ibu guru dalam merencanakan pembelajaran menggunakan rubrik checklist
berikut.
Tabel
1.1 Rubrik Checklist Perencanaan Pembelajaran
No |
Pernyataan |
Selalu |
Jarang |
Tidak
Pernah |
1 |
Dalam
merencanakan pembelajaran, saya memilih
capaian pembelajaran (CP) terlebih
dahulu. |
ü |
|
|
2 |
Setelah
memilih capaian pembelajaran (CP), saya
menurunkannya menjadi tujuan pembelajaran
(TP), dan kriteria ketuntasan tujuan
pembelajaran (KKTP). |
ü |
|
|
3 |
Setelah
menentukan KKTP, saya merancang
asesmen untuk mengukur ketercapaian
TP yang telah ditetapkan. |
ü |
|
|
4 |
Dalam
merencanakan pembelajaran, saya merancang
asesmen awal. |
ü |
|
|
5 |
Tujuan
pembelajaran dan asesmen saya gunakan sebagai dasar untuk merancang kegiatan
pembelajaran. |
ü |
|
|
6 |
Kegiatan
pembelajaran saya rancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. |
ü |
|
|
7 |
Saya
merencanakan pembelajaran selanjutnya berdasarkan hasil asesmen formatif
untuk memaksimalkan ketercapaian tujuan pembelajaran. |
ü |
|
|
Bapak/Ibu guru, setelah mengisi rubrik checklist,
refleksikan bagaimana hasil rubrik tersebut berhubungan dengan pengalaman
Bapak/Ibu merancang pembelajaran?
Berikut ini adalah hasil refleksi saya
setelah saya mengisi rubrik cheklist ini, Berdasarkan rubrik cheklist ini
tentunya ada hubungan dengan pengalaman yang saya lakukan dalam satuan
Pendidikan khususnya dalam melakukan perancangan Pembelajaran di kelas yang
saya ampu. Beberapa hal yang saya lakukan dalam
merancang pembelajaran adalah sebagai berikut : 1.
Saya akan
memilih capaian pembelajaran (CP) yang telah ditetapkan oleh Kemdikbudristek. 2.
Dari capain
pembelajaran tersebut selanjutnya saya
menurunkannya menjadi tujuanpembelajaran (TP), dan kriteria ketuntasan tujuan
pembelajaran (KKTP). 3.
Selanjutnya
berdasarkan KKTP tersebut saya akan membuat rancangan asesmen untuk mengukur ketercapaian TP yang
telah ditetapkan. 4.
Pembelajaran
yang saya rancang terdapat adanya
asesmen awal. 5.
Tujuan
pembelajaran dan asesmen saya gunakan sebagai dasar untuk merancang kegiatan
pembelajaran di kelas saya. 6.
Kegiatan
pembelajaran saya rancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. 7.
Berdasarkan
hasil asesmen formatif untuk memaksimalkan ketercapaian tujuan pembelajaran
saya gunakan untuk merancang pembelajaran selanjutnya. |
Telaah Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan
Prinsip UbD |
Understanding by Design
(UbD) atau dikenal dengan sebutan Backward Design merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran yang dipelopori oleh tokoh pendidikan Grant Wiggins dan
Jay McTighe (2005). Pendekatan UbD berlandaskan pada prinsip-prinsip (Wiggins
dan Jay McTighe, 2005), yaitu:
1.
Merupakan perencanaan pembelajaran yang
disusun oleh guru sebagai bagian dari tugasnya.
2.
Merupakan upaya untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik memaknai belajar melalui konsep-konsep utama.
3.
Mendorong peserta didik memaknai
pembelajaran secara mandiri melalui bukti kinerja otentik.
4.
Perencanaan pembelajaran yang efektif
yang dimulai guru menentukan capaian atau tujuan pembelajaran yang dicapai oleh
peserta didik.
5.
Guru membantu peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran. Tidak hanya mengajar, guru harus memastikan pembelajaran
terjadi dan bermakna bagi peserta didik.
6.
Refleksi berkala terhadap bagaimana
pembelajaran dilakukan merupakan Upaya untuk meningkatkan kualitas dan
pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
7.
UbD merefleksikan peningkatan yang
berkelanjutan untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
UbD merupakan suatu
pendekatan dalam merencanakan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman
mendalam peserta didik terhadap materi Pelajaran yang diajarkan. Ada tiga
langkah utama yang perlu dilakukan dalam merencanakan pembelajaran dengan
prinsip UbD, yaitu
1. Menentukan
tujuan pembelajaran,
2. Menentukan
asesmen pembelajaran,
3. Merancang
aktivitas pembelajaran
Merumuskan Tujuan Pembelajaran |
Berdasarkan video yang
saya tonton dapat saya petik beberapa hal berkaitan cara dalam merumuskan
tujuan pembelajaran sebagai berikut:
1. Pendidik
merancang tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional konkret.
2. Dalam
Menyusun tujuan pembelajaran perlu memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, konteks lingkungan
pembelajaran.
3. Tujuan
pembelajaran memmuat 2 komponen Utama: Kompetensi dan ruang lingkup materi.
Kompetensi adalah kemampuanan keterampilan yang perlu
ditunjukkan/didemonstrasikan oleh peserta didik.Hal apa saja yang perlu
ditunjukan oleh peserta didik secara konkrit, Kemampuan apa yang perlu peserta
didik tunjukkan? Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?
Sedangkan lingkup materi adalah Konten dan konsep utaman yang perlu dipahami
pada akhir satu unit pembelajaran.
4. Pertanyaan
panduan yang digunakan pendidik dalam menentukan lingkup materi adalah: Hal apa
saja perlu dipelajari peserta didik daasi suatu konsep besar yang dinyata dalam
CP? Apakah lingkungan sekitar an kehidupan peserta didik dapat digunakan
sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP?
5. Tahap
2 Tujuan pembelajaran adalah:Tujuan lebih umum, Tujuan instruksional umum,
6. Perumusan
TP dapat menggunakan pendekatan: pendekatan teori, Pendekatan taksonomi bloom,
6 bentuk pemahaman Tighe dan Wiggins, Pendekatan 3 sistem dalam domain
pengetahuan yang dikembangkan oleh Marzano.
7. 3
Alternatif cara dalam merumuskan tujuan pembelajaran:Merusmuskan tujuan
pembelajaran secara langsung berdasarkan CP; Merumuskan tujuan pembelajaran
dengan menganalisis Kompetensi dan lingkup materi pada CP; Merumuskan tujuan
pembelajaran lintas elemen CP.
Contoh Merumuskan Tujuan Pembelajaran |
Contoh dengan
menggunakan alternatif 2 yaitu: Merumuskan tujuan pembelajaran dengan
menganalisis Kompetensi dan lingkup materi pada CP
Contoh Merumuskan
Tujuan Pembelajaran
3 tahapan yang perlukan
dilakukan oleh pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran:Mengidentifikasi
kata kunci pada CP yang berkaitan dengan kompetensi dan lingkup materi;
Mengelompokkan hasi identifikasi Merumuskan tujuan pembelajaran.
Cuplikan kalimat CP
Menganalisis kronologis
lahirnya Pancasila
Tujuan Pembelajaran:
1. Mengidentifikasi
proses perumusan Pacasila sebagai dasar negara melalui siding BPUPKI
2. Menganalisa
proses kesepakatan Piagam Jakarta
3. Menganalisa
proses penetapan Pacasila sebagai dasar negara
Asesmen Pembalajaran |
Asesmen merupakan
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar,
perkembangan dan pencapaian murid. asesmen dibedakan menjadi 3 yaitu: Assesment
as Learning (asesmen sebagai proses pembelajaran) Secara garis besar kita
mengenal fungsi asesmen formatif dan asesmen sumatif. ; Assesment for Learning (asesmen untuk
proses pembelajaran) asesmen ini berfungsi sebagai asesmen formatif
berorientasi pada proses pembelajaran agar murid mendapatkan umpan balik dari
guru dan melakukan perbaikan; Assesment of Learning ( asesmen pada akhir
pembelajaran) digunakan untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran.Assesment
of Learning ini berfungsi sebagai asesmen sumatif.
Metode Asesmen |
Asesmen harus dirancang
secara adil, proporsional, valid dan dipercaya (Reliabel) untuk menjelaskan
kemajuan belajaran menentukan keputusan tentang Langkah selanjutnya.
1. Teknik Asesmen
Observasi
Murid diamati secara
berkala dalam kurun Waktu tertentu dengan focus secara keseluruhan maupun
individu , sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing guru di kelas. Observasi
ini bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.
2. Teknik Asesmen
Performa
Bentuk kegiatan
dirancang untuk asesmen performa bisa begitu fleksibel. Dapat berupa praktik,
produk, projek dan portofolio Dalam melakukan asesmen memerlukan beberapa
instrument yang digunakan antara lain:
1. Instrumen Rubrik
Sebuah panduan yang
dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian murid dengan menggunakan
kriteria an skor tertentu.
2. Instrumen ceklis
Berupa daftar informasi,data, ciri-ciri, karakteristik,
atau elemen yang dituju. Bisa digunakan dalam Teknik observasi dan tes
lisan/tertulis.
3. Instrumen Catatan
Anekdotal
Catatan singkat hasil
observasi pada murid. Bisa digunakan dalam Teknik asesmen observasi.
Formatnya Esesmen |
Berdasarkan formatnya
esesmen dapat diklasifikasikan ke alam 2
hal yaitu : Asesmen Trasdisional dan Asesmen Alternatif
Asesmen Trasdisional
Asesmen Trasdisional
merupakan format yang paling umum digunakan contohnya bentuknya adalah tes
pilihan ganda, tes benar/salah, isian singkat dan esai. Kelemahan asesmen ini
keterbatasan dalam menerjemahkan capaian belajar murid karena hanya sebatas
pada pengetahuan dan dalam kurun Waktu tertentu.
Format asesmen
alternatif
Asesmen alternatif
lebih mampu mengakomodir hal-hal yang kurang bisa diukur melalui lewat asesmen
tradisional. Beberapa alat ukur pada asesmen alternatif adalah: Tes menggunakan
pertanyaan terbuka; Bermain peran; Demontrasi; praktik langsung; projek dan
portofolio
Merancang Asesmen Pembelajaran |
Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) berisi komponen seperti tersebut di bawah ini:
Tujuan Pembelajaran,
jenjang kelas, alokasi waktu, rencana asesmen, dan metode pembelajaran.
asesmen ini bisa
merupakan asesmen formatif atau sumatif. Pada pembahasan video ini menggunakan
asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran mata pelajaran Seni pada
fase E. Pada akhir pembelajaran materi Aplikasi seni dan Desain Dalam kehidupan
sehari-hari murid diharapakan mampu mempresentasikan isu dan kondisi
permasalahan yang ada pada lingkungan sekitar. Sehingga produk akhir yang
dirancang adalah presentasi dimana murid memaparkan solusi seni rupa yang
memenuhi suatu kebutuhan tertentu yang dapat digunakan dari proses design
thingking.
TP nya adalah murid
diharapakan mampu mempresentasikan isu dan kondisi permasalahan yang ada pada
lingkungan sekitar. Bagaimana cara mengukur ketercapaian kompetensi murid? Alat
yang digunakan adalah membuat rubrik. Uraikan tingkat capaian murid mulai dari
mahir, cakap layak, dan berkembang kemudian kita tentukan seperti apa penilaian
untuk masing-masing tingkat capaian. Misalnya untuk indikator menilai bagaimana
murid melakukan empati. Mahir jika murid melakukan seluruh tahapan proses
empati dan menyampaikan dengan jelas pada saat presentasi.
Tahapan proses empati
dapat diurikan sebagai berikut:
1. Pengamatan terhadap
sekitar
2. Mengidentifikasi
perasaan pengguna terkait isu yang dialami.
3. Mencoba atau ikut
mengalami isu yang dipilih
4. Merumuskan perasaan
pribadi atau kelompok etelah mengalami isu yang dipilih
Mahir
jika murid melakukan seluruh
proses empati dan menyampaikannya dengan jelas pada proses presentasi.
Cakap
jika murid melakukan 3
dari 4 proses empati dan menyampaikannya dengan jelas pada proses presentasi.
Layak
Jika murid melakukan 2
dari 4 proses empati dan menyampaikan dengan jelas pada saat presentasi.
Berkembang
Jika murid melakukan 1
dari 4 proses empati dan menyampaikan dengan jelas pada saat presentasi.
saat membuat tingkat
capaian dalam rubrik disarankan untuk membuat 4-5 tingkatan capaian. Nama
pengelompokan pun bisa diganti menjadi yang lain. Contohnya baik sekali; Baik; cukup dan kurang. setelah
proses empati selanjutnya murid melakukan proses defenisi dan ideasi.
Pada proses definisi,
murid mampu:
1. Menemukan isu yang
dialami pengguna.
2. Mendengarkan
perasaan pengguna terhadap isu tersebut.
3. Melakukan Analisa
terhadap data yang ada.
4. Menemukan akar
masalah dari isu yang dihadapi.
Murid dapat melakukan
proses Ideasi dengan kriteria:
1. Proses ideasi
dilakukan dengan metode Brainstorming
2. Proses ideasi
mempertimbangkan berbagai perspektif
3. Ide yang ditemukan
mengatasi isu yang ada
4. Ide yang ditemukan
telah mendapatkan masukan pengguna.
Mahir
Jika murid melakukan
seluruh tahapan proses difinisi dan ideasi lalu menyampaikannya dengan jelas
pada saat presentasi.
Cakap
Jika murid melakukan 3
dari 4 proses difinisi dan ideasi lalu menyampaikannya dengan jelas pada saat
presentasi.
Layak
Jika murid melakukan 2
dari 4 proses difinisi dan ideasi lalu menyampaikannya dengan jelas pada saat
presentasi.
Berkembang
Jika murid melakukan 1
dari 4 proses difinisi dan ideasi lalu menyampaikannya dengan jelas pada saat
presentasi.
Dari kriteria-kriteria
tersebut dapat disusun menjadi tabel yang dapat dilampirkan. Pada pembelajaran
ini penugasan dilakukan secara berkelompok.Untuk itu guru perlu menambahkan
aspek refleksi kelompok sebagai bahan tambahan dalam melakukan penilaian. Refleksi
kelompok
1. Insting yang
didapat.
2. Apa yang sudah baik
dan mana yang harus diperbaiki.
3. Proses yang
menantang
4. Pembagian Peran
misalnya
Mahir
Jika murid menyampaikan
seluruh poin refleksi kelompok dengan jelas pada saat presentasi.
Cakap
Jika murid menyampaikan
3 dari 4 poin refleksi kelompok dengan jelas pada saat presentasi.
Layak
Jika murid menyampaikan
2 dari 4 poin refleksi kelompok dengan jelas pada saat presentasi.
Berkembang
Jika murid menyampaikan
1 dari 4 poin refleksi kelompok dengan jelas pada saat presentasi.
Yang perlu dilakukan
saat merancang asesmen:
1. Menentukan TP yang
mau diukur
2. Menjabarkan apa yang
mendaji indikatie pencapaian kompetensi
3. Menentukan alat ukur
yang relevan
Ruang Kolaborasi: Telaah Rancangan
Pembelajaran Menggunakan Prinsip UbD |
Tabel 1.2 Rubrik
Checklist Perancangan Pembelajaran Menggunakan Prinsip UbD
Item
Pernyataan |
Sudah |
Belum |
Langkah
1. Menentukan Tujuan Pembelajaran |
||
Saya
mengidentifikasi sasaran pembelajaran dan fokus pada pemahaman konsep yang
mendalam dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata. |
|
|
Saya
menentukan pemahaman utama yang mencakup inti dari pembelajaran dan evaluasi
pemahaman peserta didik. |
|
|
Saya
mengidentifikasi kemampuan penting yang fokus pada keterampilan yang relevan
dengan konten pembelajaran dan dapat diterapkan di kehidupan nyata |
|
|
Saya
merumuskan pertanyaan esensial yang mendorong peserta didik untuk menjelajahi
konsep-konsep dan merumuskan pemahaman mereka sendiri |
|
|
Saya
menentukan kriteria keberhasilan capaian pembelajaran. |
|
|
Saya
merumuskan tujuan pembelajaran dalam berbagai kategori kemampuan peserta
didik. |
|
|
Langkah
2. Menentukan Asesmen Pembelajaran |
||
Saya
mengidentifikasi bukti kinerja atau produk yang dapat menunjukkan pencapaian
tujuan pembelajaran. |
|
|
Saya
merancang rubrik penilaian yang jelas dan terukur untuk setiap jenis bukti
kinerja. |
|
|
Saya
merancang asesmen berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. |
|
|
Saya
merancang asesmen formatif untuk mengukur capaian pembelajaran yang
berkelanjutan selama proses pembelajaran. |
|
|
Saya
mengembangkan instrumen penilaian autentik. |
|
|
Saya
mengumpulkan data asesmen untuk mengetahui perkembangan pencapaian peserta
didik. Selanjutnya, dipergunakan sebagai dasar menentukan tindakan lanjutan |
|
|
Langkah
3. Merancang Kegiatan Pembelajaran |
||
Saya
menentukan alur belajar berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran. |
|
|
Saya
mendesain aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk
menjelajahi konsep secara mendalam. |
|
|
Saya
memilih strategi pembelajaran yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang terdapat pada asesmen. |
|
|
Saya
mengembangkan aktivitas berdasarkan kebutuhan belajar peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran. |
|
|
Saya
mengembangkan aktivitas pembelajaran terintegrasi dengan konteks nyata. |
|
|
Saya
mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan keragaman kemampuan awal
peserta didik. |
|
|
Saya
mendesain aktivitas pembelajaran berbasis active learning |
|
|
Saya
mengembangkan aktivitas pembelajaran untuk mencapai konsep- konsep esensial. |
|
|
Bagaimana kesimpulan
Bapak/Ibu guru setelah mengisi rubrik checklist? Berdasarkan rancangan
pembelajaran yang Bapak/Ibu guru miliki pada point berapa saja yang perlu diperbaiki?
Dapat saya simpulkan bawhwa penggunaan
table rubrik checklist sangatlah
membantu saya dalam membuat rancangan pembelajaran pada mata Pelajaran Ilmu
Pengentahuan Sosial di Kelas 7 SMPN 1 Tungkal Jaya. Pada poin Saya mengumpulkan data
asesmen untuk mengetahui perkembangan pencapaian peserta didik. Selanjutnya,
dipergunakan sebagai dasar menentukan tindakan lanjutan, Karena saya rasa
perlu analisis yang tepat dan memerlukan rekan sejawat atau mentor agar saya
dapat memperbaiki pada poin ini. |
Demonstrasi Kontekstual:Hasil Telaah
Rancangan Pembelajaran Menggunakan Prinsip UbD |
Isi
Photo berbagi di media sosial (Whatsapp)
Elaborasi pemahaman : Tantangan dalam
Merancang Pembelajaran Berbasis Prinsip UbD |
Tabel
1.3 Elaborasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis UbD
Langkah
perencanaan pembelajaran berbasis UbD |
Apa
yang saya ketahui |
Apa
yang ingin saya ketahui |
Bagaimana
saya dapat mengetahuinya |
Apa
yang telah saya pelajari |
Menentukan
tujuan pembelajaran |
Saya
dapat mengetahui tujuan pembalajaran |
Dapat
membuat tujuan pembelajaran |
Saya
membuat tujuan pembelajaran dengan menggunakan panduan pada modul ini |
Cara
menentukan tujuan pembelajaran |
Menentukan
asesmen |
Asesmen
formatif dan sumatif |
Assesment
as Learning, Assesment for Learning, Assesment of Learning, |
Membaca
modul dengan seksama |
Dapat
menentukan jenis asesmen sesuai dengan kebutuhan pembelajaran |
Merancang
kegiatan pembelajaran |
Saya
dapat merancang modul ajar |
Merancang
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada anak dan sesuai dengan kebutuhan
anak |
Membaca
modul dengan seksama |
Mengunakan
rubrik dalam merancang kegiatan pembelajaran |
Koneksi Antar Materi: Understanding by
Design dan Strategi Perencanaan Pembelajaran |
Aksi Nyata: Merancang Kegiatan
Pembelajaran dengan Prinsip UbD |
1. Ide apa saja yang
Bapak /Ibu Guru dapatkan setelah belajar topik ini?
Setelah saya mempelajari topik ini saya
mendapatkan ide untuk membuat serta merancang perangkat pembelajaran dengan
terlebih dahulu membuat tujuan pembelajaran dilanjutkan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan prinsip UbD. |
2. Perencanaan
pembelajaran seperti apa yang relevan untuk dikembangkan di sekolah Bapak/Ibu
guru? Buatlah aksi nyata dengan mengembangkan rancangan pembelajaran berbasis
prinsip UbD!
Perencanaan pembelajaran yang relevan
untuk dikembangkan di sekolah saat ini adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa, bermakna, dan relevan dengan kehidupan nyata. Pembelajaran seperti ini
akan mendorong siswa untuk menjadi pembelajar aktif, kreatif, dan kritis. Perencanaan pembelajaran yang relevan
untuk dikembangkan di sekolah saat ini adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa, bermakna, dan relevan dengan kehidupan nyata. Pembelajaran seperti ini
akan mendorong siswa untuk menjadi pembelajaMedia pembelajaran merupakan alat
bantu yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dengan memanfaatkan
berbagai jenis media, guru dapat menyajikan materi pelajaran secara lebih
efektif dan efisien. Media pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai
penyampai informasi, tetapi juga dapat merangsang minat, perhatian, dan
motivasi belajar siswa. Penggunaan media yang tepat dapat membantu siswa
dalam memahami konsep yang abstrak, mengembangkan keterampilan berpikir
kritis, serta meningkatkan daya ingat.r aktif, kreatif, dan kritis. Rumusan Kegiatan Pembelajaran 1. Menentukan Tujuan Pembelajaran Menentukan Tujuan Pembelajaran kita
melihat Capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. 2. Menentukan Asesmen Menentukan salah satu dari asesmen
dengan prinsip UbD yaitu asesmen as learning. 3. Merancang Kegiatan Pembelajaran Merancang Kegiatan Pembelajaran
menggunakan modul IPS Kelas 7 tentang keberadaan diri, keluarga dan tempat
tinggal. Tujuan Pembelajaran 1.
Mengenal
keberadaan diri melalui silsilah keluarga. 2.
Menjelaskan
keberadaan diri, keluarga, dan tempat tinggal 3.
Menyajikan
penelusuran tentang sejarah keluarga. 4.
Memeriksa
hasil penelusuran tentang keberadan diri, dan sekitarnya. Asesmen a 1.
Keluargamu
terdiri dari …, …, dan …. 2.
Pohon
keluarga berisikan tentang …. 3.
Peran anggota
keluargamu yaitu …. 4.
Kenangan
terbaik tentang keluargamu, yaitu … b 1.
Jelaskan yang
dimaksud dengan keluarga! 2.
Apa saja
unsur yang terdapat dalam silsilah keluarga? 3.
Bagaimana
peran keluargamu di tengah masyarakat sekitar? 4.
Tuliskan
kebiasaan unik di keluargamu! |
Modul Ajar
Modul Ajar Prinsip UbD Merancang Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
|
Dokumentasi Kegiatan pembelajaran (Pembelajaran dengan siswa)
Kolaborasi dengan Teman sejawat dan guru senior (Photo)
Umpan balik hasil belajar siswa
UMPAN BALIK TEMAN
SEJAWAT
Photo
hasil umpan balik
Cerita Reflektif |
Bapak/Ibu guru, sebelum
melanjutkan pembelajaran ke topik 2, refleksikan apa yang sudah Bapak/Ibu guru
pelajari pada topik 1. Ceritakan bagaimana prinsip UbD dapat membantu Bapak/Ibu
guru dalam merancang pembelajaran yang efektif dan apa tantangan yang dihadapi?
Ubd adalah sebuah kerangka kerja yang
berfokus pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. prinsip utamanya adalah
desain mundur, dimana guru mulai dengan menentukan tujuan ahkir yang ingin
dicapai siswa kemudian dirancang asesmen untuk mengukur pencapian tersebut,
dan baru setelah itu merancang kegiatan pembelajaran. berikut adalah beberapa cara UbD
membantu ; a. fokus pada pemahaman
UbD mendorong guru untuk merancang pembelajaran yang tidak hanya
terfokus pada penghafal fakta, tetapi jg pada pemahaman konsep yang mendalam.
siswa diajak untuk menghubungkan pengetahuan baru yang sudah dimiliki. b. Relevansi
dengan menentukan tujuan
pembelajaran yang jelas dan relevan dengan kehidupan nyata siswa,
pembelajaran lebih bermakna dan menarik. c.
Asesmen yang bermakna
Asesmen yang dirancang untuk mengukur pemahaman siswa secara menyeluruh, tidak hanya sekedar
menghafal. d. Kegiatan pembelajaran yang terarah
Setiap kegiatan pembelajaran dirancang dengan tujuan yang jelas dan
terukur. e. ketertiban siswa
UbD mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
baik yang menemukan jawaban dalam mengevaluasi hasil belajar mereka. Tantangan yang dihadapi ; Meskipun UbD menawarkan banyak manfaat,
ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi guru dalam menerapkanya : a. waktu : merancang pembelajaran
dengan UbD membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding dengan metode
tradisional. Guru harus meluangkan waktu merancang
tujuan, asesmen, dan kegiatan pembelajaran yang berkualitas. b. Sumber Daya : tidak semua guru
mempunyai akses yang sama terhadap sumber yang diperlukan untuk menerapkan
UbD , seperti : buku, tehnologi, dan pelatihan. c. perubahan budaya : menerapkam UbD
membutuhkan perubahan budaya dalam kelas, tidak semua siswa dan guru
terbiasa dengan pembelajaran yang terpusat pada siswa dan berorientasi pada
tujuan. d. Kompleksitas : UbD adalah kerangka
kerja yang komplek dan membutuhkan pemahaman.
tidak semua guru merasa nyaman dengan semua aspek UbD. Dengan kata lain, UbD adalah sebuah
pendekatan yang sangat efektif untuk merancang pembelajaran yang bermakna dan
relevan. meskipun ada beberapa tantangan yang harus diatasi manfaat yang
diperoleh jauh lebih besar. Dengan kometmen dan dukungan yang tepat, guru
dapat menerapkan UbD dan membantu siswa mencapai potensi belajar mereka
secara maksimal. Demikian ulasan tentang prinsip UbD yang
dapat membantu bapak/ibu guru dalam merancang pembelajaran yang efektif dan
tantangan yang dihadapi. |
Posting Komentar