IKLAN HEADER

 SUSIRAHAYU.BLOGSPOT.COM

B. Teknik Memainkan Alat Musik

Musik Indonesia amat beragam ada musik tradisional dan ada musik modern, antara lain dangdut dan keroncong. Masing-masing daerah juga me miliki alat musik dengan karakteristik tersendiri yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Berikut beberapa alat musik di Indonesia.
Teknik Memainkan Alat Musik
Teknik Memainkan Alat Musik



1. Angklung
Angklung adalah alat musik  dari daerah Jawa Barat dan Banten. Angklung telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya. Awalnya angklung merupakan alat musik yang digunakan untuk bunyi-bunyian berkaitan tentang panen padi dan upacara lain yang juga berkenaan dengan padi.

Pak Daeng Soetisna seorang guru dari Kuningan Jawa Barat sejak tahun 1938 mengembangkan angklung sebagai musik di sekolah dengan membuat laras diatonik, (Oby A.R. Wiramiharja 2010), seperti nada pada alat musik modern seperti piano, gitar, dan alat musik lainnya. Kini alat musik angklung telah menyebar luas ke luar negeri. Alat musik angklung berkat jasa Pak Daeng, dibedakan menjadi angklung pembawa melodi dan angklung pengiring. Angklung melodi terdiri dari dua tabung bambu, sedangkan angklung pengiring terdiri atas tiga atau empat tabung bambu. Angklung yang terdiri dari tiga tabung bambu adalah bentuk trinada misalnya C minor, G, dan D dim, sedangkan yang empat untuk catur nada misalkan G7 dan C7.

2. Seruling Bambu
 Alat musik seruling bambu juga berkembang seperti  angklung. Di Sulawesi Selatan yaitu di Toraja dan di Sulawesi Utara seruling bambu telah dipakai sebagai musik ansambel, demikian juga di Nusa Tenggara Timur. Alat musik seruling dibedakan menjadi seruling pembawa melodi dan seruling pengiring. Seruling pengiring berfungsi sebagai akor dan bas. Akor bunyi nada seruling terdiri dari tiga seruling, misalkan untuk akor C mayor berarti seruling satu bunyi nadanya c, seruling dua bunyi nadanya e, dan seruling tiga bunyi nadanya g.

3. Sasando
 Alat musik sasando berasal dari abupaten Rotedau di Nusa  Tenggara Timur, yang sudah sukar dijumpai. Pakaian tenun Rote dan Tiilangga topi khas Rote yang masih bisa dijumpai.
Musik sasando sekarang sudah dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk mengiringi orang bernyanyi. Pak Jer. A. P yang tinggal di Kupang tepatnya di Liliba jalan ke arah Timor
Leste, memodifikasi sasando sehingga menjadi sasando  elektrik. Tanpa daun lontar suara alat musik ini  sudah jelas terdengar. 

Alat musik sasando mempunyai wilayah nada dari nada G besar sampai dengan nada e3. Selain itu, dapat digunakan dalam 2 nada dasar mayor yaitu nada dasar C dan nada dasar G. Sasando termasuk alat musik chordofone yaitu alat musik dengan sumber bunyi senar. 

Cara memainkan musik sasando dipetik, tangan kiri memainkan akor tangan kanan memainkan melodi. Urutan nada untuk tangan kiri dalam nada dasar C = do adalah do, so, so, fa, fi, la, ti, do, re, mi, fa, fi. Untuk melodinya dimainkan oleh tangan kanan, nadanya so, la, ti, do, re, mi, fa, so, la, mi, re, do, ti, la, so, fa, mi.

4. Calung
Masyarakat banyak yang me- nyama kan calung dengan angklung, karena melihat bentuknya yang hampir sama. Meskipun hampir sama, namun cara membunyikan alat musik tersebut sangat berbeda. Angklung agar keluar bunyinya hanya digoyangkan, sedangkan calung harus dengan cara memukul batang-batang bambu.

5. Kolintang
 Alat musik kolintang merupakan  alat musik asli daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Nama kolintang menurut masyarakat Minahasa berasal dari suaranya, tong (nada rendah), ting (nada tinggi), dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah setempat berarti, ajakan ”Mari kita lakukan Tong Ting Tang” atau Mangemo kumolintang. Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang agar mudah dilafalkan oleh masyarakat.

C. Memainkan Alat Musik Melodis
 Indonesia memiliki beragam alat musik melodis, yang dibunyikan dengan teknik pukul, tiup, maupun petik. Kamu sudah diberikan penjelasan mengenai alat musik tersebut. Kali ini kita akan berlatih memainkan alat musik rekorder.

Teknik Bermain Rekorder
Nah, pada pembelajaran kali ini, kita akan belajar bermain  rekorder. Rekorder alat musik bukan asli bangsa kita, suara yang dihasilkan kurang bagus, terlebih jika rekorder ditiup dengan keras dan tidak ber atur an. Suaranya me mekakkan telinga. Telinga bisa rusak, tetapi alat ini praktis dan mempunyai nada standar, sehingga sering kali digunakan di sekolah untuk praktik musik ansambel.

Agar bunyi rekorder terdengar bulat, maka waktu meniup bersamaan seperti menyebut thu/tu dan tho/to. Sistem penjarian dapat kamu lihat dalam buku manual rekorder berikut ini

Nada b, a, dan g adalah nada-nada pertama yang akan dipelajari. Nada-nada itu dimainkan berurutan. Ibu jari kiri menutup lubang belakang (0). Jari 1, 2, dan 3 menutup dan membuka tiga lubang nada pertama sebelah atas. Ibu jari kanan menopang rekorder. Jari-jari tangan kanan yang belum digunakan berada kirakira setengan inci di atas lubang nada bawah.
b = ibu jari + jari 1
a = ibu jari + jari 1, 2
g = ibu jari + jari 1, 2, 3
Rasakan jari-jari menutup lubang nada. Bersikaplah dengan santai, jangan tegang. Lakukanlah latihan tersebut berulang-ulang.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

IKLAN BAWAH JUDUL